Jumat, 15 Agustus 2014

#FoodSpot #22: Warung Sangrai

Selamat sore, Bandung!

Well, it is rainy afternoon in several areas in Bandung, enaknya cari kulineran yang bisa bikin anget di badan kali ya. Kebetulan, gue punya satu tempat makan yang punya menu unik di Bandung yang bisa jadi salah satu bahan pertimbangan for the sake of nyari-yang-pedes-pedes-buat-ngangetin-badan, hehe.

Warung Sangrai, have you heard it? Kalo belum, coba main-main ke jalan Riau (depan FO Heritage) atau ke jalan Cihampelas (sebelah SPBU) to find this place. Menu yang ditawarkan di Warung Sangrai ini merupakan menu yang cukup unik dan jarang bisa ditemui di tempat makan lain, yaitu burung puyuh, as declared in their poster ‘pelopor puyuh rawit pertama di Bandung dunia’.


Sebenernya, tau tempat ini udah lumayan lama karena promosinya yang emang sedang gencar di ranah Twitter, hanya saja baru hari Rabu kemarin sempet nyoba, itupun bukan di pusatnya melainkan di ‘sarang’ 2 alias cabang Cihampelas. Untungnya, saat datang kesana di jam-jam nanggung siang menuju sore, tempatnya nggak penuh, so we can enjoy our (late) lunch there.



Nggak nunggu lama lagi, kami mulai menyusuri daftar menu untuk memilih makanan yang akan disantap, dan akhirnya sepakatlah kami bertiga memesan Puyuh Rawit karena memang merupakan best seller menu disana. Saat ordering, waiter-nya bilang sedang ada promo ‘beli 2 gratis 2’ yang berlaku khusus di cabang Cihampelas hingga akhir bulan ini. Tanpa pikir panjang kami langsung acc tawaran menggiurkan tersebut, dengan memesan 3 puyuh rawit dan 1 puyuh original (excluding nasi dan minum).




We have to wait for about 15-20 minutes until our foods ready to be served. Nunggunya juga diisi dengan ngobrol dan foto-foto tempat makannya, jadi nggak kerasa lama lah ya. Es teh manis jumbo dan air mineral dateng duluan, baru kemudian disusul dengan piring-piring putih berisi puyuh yang sudah dipesan tadi.

Well, puyuh rawit yang kami pesan adalah bakakak puyuh atau satu ekor burung puyuh utuh tanpa kepala yang digoreng kering dan dilumuri dengan bumbu rawit yang tentunya pedas namun gurih dan enak banget, dilengkapi dengan lalapan. Cocok banget buat cewek-cewek yang lagi PMS atau santapan ketika sedang hujan karena emang sambelnya yang pedes, panas, dan nagih. Kalo puyuh original-nya sih hanya berupa puyuh yang digoreng kering, lumayan untuk penawar pedas dari puyuh rawitnya tadi, hehe. Dan untungnya pesen es teh manis jumbo sebagai penawar pedesnya, pas banget.





I think it’s worth to try, anyway. Have a try. J

I rate 8/10 for Warung Sangrai.

Penasaran? Langsung cek akun dibawah ini deh untuk informasi-informasi terbarunya:

Twitter           : @warungsangrai
Website          : Warung Sangrai
Location         : Pusat >> Jalan LL. R.E. Martadinata (Riau) No. 63 (depan FO Heritage), Cabang >> Jalan Cihampelas No. 177 (samping SPBU), Bandung.
Phone             : (022) 2038245
PIN BBM        : 2A3DC458

Tidak ada komentar:

Posting Komentar