Rabu, 05 Februari 2014

#MovieCorner #2: Comic 8

Warning! Spoiler alert!


Comic 8 Movie Poster


Pasti sudah dengar dong tentang Comic 8? Ya, Comic 8 adalah judul dari sebuah film dengan genre komedi laga besutan sutradara Anggy Umbara di bawah naungan payung Falcon Pictures. Film yang semua pemeran utamanya adalah jebolan dari acara televisi populer Stand Up Comedy ini menceritakan tentang delapan manusia dengan pribadi yang beda dan unik yang secara kebetulan bersamaan merampok sebuah bank. Anggy Umbara sendiri merupakan sutradara yang dikenal lewat karya film sebelumnya yaitu Mama Cake dan Coboy Junior: The Movie.

Adalah Fico, Babe, dan Bintang sebagai perampok amatiran yang merampok bank karena mereka memang ingin kaya raya. Kemudian Ernest, Kemal, dan Arie sebagai kelompok perampok dengan persenjataan lengkap yang cukup berpengalaman karena mereka sudah berhasil melumpuhkan markas salah satu gembong narkoba terkenal se-Tanjung Priok. Terakhir, Mongol dan Mudy yang berperan sebagai perampok yang jago berkelahi dan tembak-menembak namun sebenarnya mereka berniat merampok bank karena ingin menolong anak-anak yatim piatu.

Kemudian hadir pula kameo dari artis-artis terkenal yang juga terlibat dalam acara Stand Up Comedy seperti Pandji yang berperan sebagai dokter sebuah rumah sakit jiwa, Indro ‘Warkop’ yang berperan sebagai salah satu nasabah bank, Candil si pengantar pizza, juga artis cantik Nikita Mirzani dan Nirina Zubir yang masing-masing berperan sebagai teller bank dan polwan cantik.




Jika dilihat dari aktor dan aktris yang ada, ekspektasi yang ada dalam pikiran saya adalah film ini pasti akan sangat menghibur dengan 'guyonan-guyonan' khas dari masing-masing komik. Apalagi setelah saya lihat trailer-nya pertama kali saat saya hendak menonton sebuah film Barat yang sedang diputar di bioskop. Namun timbul juga pikiran usil seperti: “Ah, paling lucunya dibuat-buat karena kalo udah dalam film apa yang diekspektasikan kadang beda,” atau “Palingan garing. Soalnya kan aktor mesti nurut ama skrip,” dan lain sebagainya.

Bukan hanya saya, ternyata khalayak dunia maya juga sedang ramai membicarakan Comic 8. Namun timbul juga dalam pikiran, “Kadang penilaian anak-anak Twitter kan suka lebay. Overrated kalo udah ngomentarin apa-apa, apalagi kalo urusan ‘menjilat’ segala dengan mention artis-artis favorit terkait.” Ups.

Menurut info dari Twitter, penonton premiere Comic 8 tembus 65 ribu. Jumlah yang sangat mengesankan, atau overrated? Kemudian pergilah saya ke bioskop tertanggal 5 Februari 2014 untuk membuktikan sendiri seperti apa film yang katanya ‘beda’ itu. Film di putar pukul 14.55, sedangkan saat saya datang sekitar pukul 13.40, sekitar 60% seat sudah terisi. Lumayan juga, padahal Comic 8 sudah seminggu tayang di bioskop. Hingga lampu diredupkan, saya melihat bahwa seat sudah terisi penuh hingga yang paling depan.

Langsung pada film, dibuka dengan aksi penyanderaan tiga artis oleh kedelapan komik, masing-masing dari mereka mengemukakan tuntutan mereka yang ‘nyentrik’. Ada yang ingin ibukota dipindah ke Papua, ada yang ingin Jakarta bebas banjir, dan lain-lain yang mengundang gelak tawa dari seluruh penonton di dalam studio bioskop.

Selanjutnya, cerita berlanjut pada latar belakang masing-masing komik dan mengapa mereka bisa merampok sebuah bank yang sama. Adegan laga muncul ketika Ernest masuk dan awesomely menembakkan senapan laras panjangnya ke atas sebagai tembakan peringatan, diikuti dengan Kemal dan Arie. It’s pretty cool!

Semakin jauh durasi film berjalan, semakin saya menilai bahwa beberapa ekspektasi negatif saya salah. Ternyata sang sutradara mengemas film ini dengan sangat apik. Seperti lawakan-lawakan segar yang keluar dari lawakan para komik. Mereka tidak diarahkan dengan naskah yang ‘out of their box’, sebaliknya naskah yang tampaknya menyesuaikan lawakan khasnya para komik masing-masing. Saya seperti menonton Stand Up Comedy dalam sebuah alur. 

Hal lain yang juga patut saya acungi jempol adalah jalan ceritanya yang unik dan tidak tertebak ending-nya. Kejutan demi kejutan dihadirkan dalam film yang membuat Comic 8 masuk kategori 'lumayan, lah'. Ketika saya tahu siapa dalang sebenarnya dibalik seluruh kejadian tersebut, pikiran saya langsung tertuju pada sebuah film Barat yang tahun lalu rilis dan juga laris berjudul Now You See Me. Kemiripan dari kedua film tersebut sangat kentara di bagian ending, ketika keberadaan dalang utamanya diketahui di akhir dan tidak disangka-sangka.

Kemudian ada pula sentuhan sentilan-sentilan kritis yang terkesan usil dibalik percakapan atau tindakan para aktor dan aktris, baik yang secara jelas terlihat dan terdengar, ataupun tidak. Seperti Kemal yang menyinggung tentang 'acara alay yang joget-joget di TV'. juga  Mudy yang bicara tentang koruptor sebagai pencuri sebenarnya, atau Nirina yang berkomentar sinis terhadap ucapan Boy yang selalu menggunakan bahasa Inggris setiap kali berbicara (seperti mengingatkan bahwa bahasa Indonesia juga tak kalah penting dibandingkan dengan bahasa Inggris).

Another? The camera angle. I love it, reminds me of Hulk. Saya suka sekali dengan penempatan-penempatan dua gambar atau lebih yang ada dalam satu frame. Terkesan elegan dan berseri. Tak ketinggalan slow motion dan animasi di bagian adegan laga which impressed me much.

Sayangnya, dibalik karya manusia yang hebat, pasti ada saja kekurangannya. Saya lihat kekurangan di film ini adalah beberapa kekakuan yang dibawa oleh para pemain yang terlihat dari tik-tok dialog, atau gelagat yang kadang berlebihan untuk merespon dialog aktor lain. Hal lain, ada pada efek animasi yang masih kasar dibandingkan dengan film laga Indonesia lain seperti The Raid atau Merah Putih.

From those explanation above, I conclude that this movie is good enough. Bisa dibilang beda dari film-film Indonesia kebanyakan, dan yang jelas it proves me wrong in several occasions. Comic 8 dapat dijadikan alternatif untuk 'escaping reality', atau sekedar mengisi waktu luang Anda. Worthy.




Rate: 7.5/10



Comic 8
Action - Comedy
90 minutes


Director          : Anggy Umbara
Producer(s)   : Hb Naveen and Frederica
Distributor     : Falcon Pictures
Released         : 29 January 2014


Picture and info source:
http://id.wikipedia.org/wiki/Comic_8, retrieved 5 February 2014

2 komentar: