Rabu, 18 Juni 2014

#MovieCorner #12: Maleficent

Warning! Spoiler alert!

Ada yang kangen dengan kemunculan Aunty Angelina Jolie di layar lebar?

Cocok kalo gitu, soalnya si tante ini lagi ada di salah satu film jebolan Disney yang sedang diputar di bioskop tanah air saat ini, dengan judul Maleficent.


Tapi, kali ini tante Jolie nggak bakal terlihat membawa senapan laras panjang atau gatling gun seperti di film-film action sebelumnya, karena dalam film ini ia memerankan tokoh antagonis sekaligus pemeran utama dari kisah “Sleeping Beauty”. Yup, she is Maleficent herself! Dikisahkan ia dulunya adalah seorang peri baik hati penjaga kerajaan hutan yang bernama The Moors, yaitu kerajaan yang dihuni oleh peri-peri dan makhluk hutan yang juga menjadi incaran kerajaan manusia dengan rajanya yang tamak dan serakah. Suatu hari Maleficent mengalami pengkhianatan yang sangat kejam dari Stefan (Sharlto Copey), orang yang dia anggap kekasih. Hal itu mengubahnya dari peri yang terkenal dengan kebaikan hatinya menjadi sesosok peri yang keras dan mengharapkan balas dendam. Ia lalu memberikan kutukan pada Putri Aurora (Elle Fanning), putri dari Raja Stefan, untuk tertidur selamanya di hari ulang tahunnya yang ke-16 karena tertusuk jarum pemintal. Aurora pun kemudian diasuh oleh ketiga peri dari The Moors atas perintah sang raja, yang kemudian menjelma menjadi manusia. Seiring dengan tumbuh besarnya Aurora, Maleficent yang juga ikut mengawasi perkembangannya akhirnya menyadari bahwa Aurora mengajarkannya banyak hal untuk melupakan balas dendamnya.


Dilihat dari rating di IMDb.com untuk Maleficent yang hanya bertengger di angka 7.5, menurut gue Maleficent hanya dianggap sebagai pemuas dahaga dan pemanja anak-anak dengan kisah fairytale thingy. Dengan tagline ‘Don’t believe in fairy tale”, Maleficent mampu menjadi semacam spin-off dari kisah Putri Tidur versi animasi Disney bertahun-tahun yang lalu dengan cara mengubah cara pandang orang-orang tentang tokoh antagonis film yang menjadi baik antagonis maupun protagonis dalam film.


Maleficent sendiri, sebagaimana film Disney yang lain, selalu mengedepankan visual effect daripada jalan cerita atau plot, karena Disney punya pelanggan tersendiri yaitu kalangan anak-anak, yang notabene tidak terlalu mementingkan jalan cerita as long as they understand it. Gue sendiri ragu untuk nontonnya, karena agak trauma dengan film Disney sebelumnya, Oz: The Great and Powerful.


But, kekecewaan gue ternyata nggak berulang begitu gue nonton Maleficent. It’s totally different. Melficent begitu memukau di bagian latar dan efek audio visual (reminds me of the setting of The Hobbit, by the way). Alur dan story twist yang apik dan smooth juga menjadi keunggulan tersendiri dari film ini, walaupun di beberapa story twist terlihat begitu terburu-buru dan ngaclok. Karena memang tujuannya untuk anak-anak, gue sangat paham kalau Disney membuat ceritanya begitu sederhana untuk memastikan agar anak-anak mengerti dan memahami isi cerita dan pesan moral di film yang mereka tonton.

But, yes, I’ll admit, it’s entertaining enough. Cocok untuk jadi tontonan keluarga yang lumayan menghibur. J



Rate: 8/10


P.S.: Yang berperan sebagai Aurora kecil (scene saat Aurora minta gendong ke Maleficent), itu sebenarnya adalah putri dari Angelina Jolie sendiri, Vivienne Jolie-Pitt. She is so cute!


Maleficent
Action – Adventure – Family
97 minutes


Director              : Robert Stormberg
Production Co  : Walt Disney Pictures, Moving Picture Company, Roth Films
Released              : 30th May 2014 (Indonesia)

Info and picture sources:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar