Sabtu, 05 April 2014

#MovieCorner #7 Captain America: The Winter Soldier

Warning! Spoiler alert!

Captain America, anyone?



Ini adalah salah satu film yang paling gue tunggu-tunggu tahun ini. Maklum, penggemar berat Marvel movies. Udah niat banget untuk nonton pas premiere-nya tanggal 2 April 2014, tapi ternyata berhalangan dan alhasil baru sempet nonton hari Jumat kemarin. Karena Captain America ini rilisnya deket-deketan ama film The Raid Berandal yang lagi booming juga, jangan heran kalo bioskop akhir-akhir ini ramenya ngalahin rame Pasar Baru. Gue antri tiket sekitar jam 13.40an, dapet tiketnya yang jam 18.20, itupun kebagian di jajaran F. Kok jadi curhat panjang lebar gini ya? Ya udah langsung bahas ke filmnya deh.

Captain America dengan sub-judul The Winter Soldier ini bisa hadir di depan mata kalian semua karena hasil jerih payah duet kakak-beradik dua sutradara Joe dan Anthony Russo. Gue sendiri kurang familiar dengan nama dua sutradara itu, tapi yang jelas mereka menyuguhkan komposisi cerita dan visual yang bagus untuk Captain America II ini. Thanks to both of you, guys!

Captain America ini menceritakan tentang kelanjutan kehidupan Steve Rogers (Chris Evans) setelah peristiwa di New York (The Avenger). Dia harus menyesuaikan diri dengan kehidupan masa sekarang yang serba modern. Bahkan ia rajin mengakses internet untuk mengejar ketertinggalannya di dunia modern. Saat sedang jogging, ia berkenalan dengan seorang mantan tentara, Sam Wilson (Anthony Mackie), di track lari. Tak berapa lama ngobrol, datanglah Black Widow alias Agen Natasha Romanoff (Scarlett Johanson) menjemput dan membawa Steve ke sebuah misi penyanderaan dan perampokan kapal milik S.H.I.E.L.D. di Samudera Pasifik. Mereka hampir berhasil dalam misi tersebut, kalau saja tidak ada ada kesalah-pahaman antara Steve dan Natasha karena ternyata mereka ditugaskan dalam satu misi dengan tujuan yang berbeda oleh Nick Fury (Samuel L. Jackson).

Hal tersebut menimbulkan keraguan antara benar dan salah dalam pikiran Steve, apalagi setelah Nick Fury menunjukkan padanya Proyek Insight. Nick Fury berencana untuk membatalkan sementara proyek tersebut karena melihat Steve yang tidak setuju dengan tujuan dari proyek tersebut. Ia kemudian mengemukakan alasannya tersebut kepada Pierce (Robert Redford) sebagai pimpinan S.H.I.E.L.D., dan Pierce setuju untuk merundingkan kepada pimpinan lain yang juga terlibat dalam Proyek Insight.

Di tengah jalan menuju Washington D.C., Nick Fury diserang oleh kelompok bersenjata yang menyamar menjadi polisi, dan pemimpin dari kelompok bersenjata itu adalah seseorang bertopeng dengan tangan baja yang sangat kuat. Beruntungnya ia berhasil kabur dari sana dan berhasil mencapai apartemen milik Steve. Ia memberitahukan bahwa S.H.I.E.L.D. sudah tidak lagi aman dan tak ada lagi orang yang bisa ia percaya. Nick lalu tertembak dan sayangnya nyawanya tak tertolong. Selanjutnya mending nonton sendiri aja deh, yang gue ceritain di atas itu baru sekitar seperempat dari keseluruhan filmnya kok, hehe.



Menurut gue, film yang kedua ini lebih baik dari film yang pertama dari segi story twist. Film yang kedua ini lebih berteka-teki untuk menemukan siapa saja yang bisa dipercaya oleh Steve. Mungkin karena film ini bukan merupakan adaptasi novel yang detailnya jelas tertulis kali ya, jadi sutradara bisa mengeksplor dan mengembangkan seluas-luasnya supaya film bagus nantinya. Terus juga sebagai penonton, gue merasa bahwa tik-tok antara dialog dan action seimbang. Duo sutradara itu tahu betul dimana ia harus meletakkan dan menyeimbangkan action di adegan pembuka, dengan action di adegan akhir film. Adegannya pun nggak ada yang percuma dan cuma untuk sekedar basa-basi doang, semua scene disana merujuk pada flashback dan/ adegan kunci untuk menentukan apa yang akan Steve lakukan selanjutnya dan apa yang harus ia perbuat untuk masa lalunya. Efek visual? Nggak perlu ditanyakan lagi, Marvel mah udah hebat banget kalo urusan beginian. Plus, ada juga unsur komedi yang nyelip disini lewat dialog-dialog singkat. Ciri khas kebanyakan film-film Marvel banget (I think Stan Lee is the guy behind this part. :p).

Sayangnya, dari segala kelebihan yang udah gue tulis di atas, masih ada aja kurangnya. Gue merasa bahwa filmnya masih ‘ketebak’. Dari film itu keliatan jelas mana kawan mana lawan. Dari awal udah ketauan bahwa Pierce dan anak buahnya di S.H.I.E.L.D. itu bakal jadi villain, terus juga bahwa Sam dan Kate si Agen 13 (Emily VanCamp) juga bakal jadi baladnya Steve. Kalo Black Widow udah jelas di pihak baik lah ya karena peran dia sebelum dan saat di film ini. Dan yang jelas dan patut disayangkan itu Nick Fury yang nggak mati dan bocor di trailer Captain America sendiri. Di trailernya ada kondisi Nick yang luka-luka akibat penyerangan tapi masih hidup, itu kan bilang bahwa Nick ngga mati sebenernya. Tapi mana mungkin juga ya seorang Nick Furry mati, hehe.

But, overall lumayan keren sih, ngga heran aja film ini dapet rating 8.3 di IMDb.com. Film Marvel yang nyambung-nyambung dengan ini selanjutnya adalah The Avengers: Age of Ultron dan itu masih lama banget yakni tahun 2015. Tapi jangan khawatir, masih ada X-Men: Days of Future Past dan Guardians of the Galaxy buat ngisi kekosongan waktu. Happy watching, everyone! J


Rate 8.5/10

P.S.: Marvel fans won’t go anywhere before the credit title ends. Pasti ada extra scene, dan extra scene ini tentu saja merujuk pada The Avengers: Age of Ultron di 2015 mendatang.

Captain America
Sci-fi - Action – Adventure
136 minutes

Director(s)        : Joe and Anthony Russo
Production Co  : Marvel Studios and Entertainment
Released            : 2rd April 2014 (Indonesia)


Picture sources:




Tidak ada komentar:

Posting Komentar