Warning! Spoiler alert!
Captain America, anyone?
Captain America, anyone?
Ini adalah
salah satu film yang paling gue tunggu-tunggu tahun ini. Maklum, penggemar
berat Marvel movies. Udah niat banget untuk nonton pas premiere-nya tanggal 2 April 2014, tapi ternyata berhalangan dan alhasil
baru sempet nonton hari Jumat kemarin. Karena Captain America ini rilisnya deket-deketan
ama film The Raid Berandal yang lagi booming
juga, jangan heran kalo bioskop akhir-akhir ini ramenya ngalahin rame Pasar
Baru. Gue antri tiket sekitar jam 13.40an, dapet tiketnya yang jam 18.20, itupun
kebagian di jajaran F. Kok jadi curhat panjang lebar gini ya? Ya udah langsung
bahas ke filmnya deh.
Captain America dengan sub-judul The Winter
Soldier ini bisa hadir di depan mata kalian semua karena hasil jerih payah duet
kakak-beradik dua sutradara Joe dan Anthony Russo. Gue sendiri kurang familiar
dengan nama dua sutradara itu, tapi yang jelas mereka menyuguhkan komposisi
cerita dan visual yang bagus untuk Captain America II ini. Thanks to both of you, guys!
Captain America ini menceritakan tentang
kelanjutan kehidupan Steve Rogers (Chris Evans) setelah peristiwa di New York
(The Avenger). Dia harus menyesuaikan diri dengan kehidupan masa sekarang yang
serba modern. Bahkan ia rajin mengakses internet untuk mengejar ketertinggalannya
di dunia modern. Saat sedang jogging,
ia berkenalan dengan seorang mantan tentara, Sam Wilson (Anthony Mackie), di
track lari. Tak berapa lama ngobrol, datanglah Black Widow alias Agen Natasha
Romanoff (Scarlett Johanson) menjemput dan membawa Steve ke sebuah
misi penyanderaan dan perampokan kapal milik S.H.I.E.L.D. di Samudera Pasifik.
Mereka hampir berhasil dalam misi tersebut, kalau saja tidak ada ada kesalah-pahaman antara Steve dan
Natasha karena ternyata mereka ditugaskan dalam satu misi dengan tujuan yang berbeda oleh Nick
Fury (Samuel L. Jackson).
Hal tersebut menimbulkan keraguan antara
benar dan salah dalam pikiran Steve, apalagi setelah Nick Fury menunjukkan
padanya Proyek Insight. Nick Fury berencana untuk membatalkan sementara proyek
tersebut karena melihat Steve yang tidak setuju dengan tujuan dari proyek
tersebut. Ia kemudian mengemukakan alasannya tersebut kepada Pierce (Robert
Redford) sebagai pimpinan S.H.I.E.L.D., dan Pierce setuju untuk merundingkan kepada
pimpinan lain yang juga terlibat dalam Proyek Insight.
Di tengah jalan menuju Washington D.C., Nick
Fury diserang oleh kelompok bersenjata yang menyamar menjadi polisi, dan
pemimpin dari kelompok bersenjata itu adalah seseorang bertopeng dengan tangan
baja yang sangat kuat. Beruntungnya ia berhasil kabur dari sana dan
berhasil mencapai apartemen milik Steve. Ia memberitahukan bahwa S.H.I.E.L.D.
sudah tidak lagi aman dan tak ada lagi orang yang bisa ia percaya. Nick lalu
tertembak dan sayangnya nyawanya tak tertolong. Selanjutnya mending nonton
sendiri aja deh, yang gue ceritain di atas itu baru sekitar seperempat dari
keseluruhan filmnya kok, hehe.
Menurut gue, film yang kedua ini lebih baik
dari film yang pertama dari segi story twist. Film yang kedua ini lebih
berteka-teki untuk menemukan siapa saja yang bisa dipercaya oleh Steve. Mungkin
karena film ini bukan merupakan adaptasi novel yang detailnya jelas tertulis
kali ya, jadi sutradara bisa mengeksplor dan mengembangkan seluas-luasnya
supaya film bagus nantinya. Terus juga sebagai penonton, gue merasa bahwa
tik-tok antara dialog dan action seimbang. Duo sutradara itu tahu betul dimana
ia harus meletakkan dan menyeimbangkan action di adegan pembuka, dengan action
di adegan akhir film. Adegannya pun nggak ada yang percuma dan cuma untuk sekedar
basa-basi doang, semua scene disana merujuk pada flashback dan/ adegan kunci untuk menentukan apa yang akan Steve
lakukan selanjutnya dan apa yang harus ia perbuat untuk masa lalunya. Efek
visual? Nggak perlu ditanyakan lagi, Marvel mah udah hebat banget kalo urusan
beginian. Plus, ada juga unsur komedi
yang nyelip disini lewat dialog-dialog singkat. Ciri khas kebanyakan film-film Marvel banget (I think Stan Lee is the guy behind this part. :p).
Sayangnya, dari segala kelebihan yang udah
gue tulis di atas, masih ada aja kurangnya. Gue merasa bahwa filmnya masih ‘ketebak’.
Dari film itu keliatan jelas mana kawan mana lawan. Dari awal udah ketauan
bahwa Pierce dan anak buahnya di S.H.I.E.L.D. itu bakal jadi villain, terus juga bahwa
Sam dan Kate si Agen 13 (Emily VanCamp) juga bakal jadi baladnya Steve. Kalo
Black Widow udah jelas di pihak baik lah ya karena peran dia sebelum dan saat di film ini. Dan yang jelas
dan patut disayangkan itu Nick Fury yang nggak mati dan bocor di trailer
Captain America sendiri. Di trailernya ada kondisi Nick yang luka-luka akibat
penyerangan tapi masih hidup, itu kan bilang bahwa Nick ngga mati sebenernya.
Tapi mana mungkin juga ya seorang Nick Furry mati, hehe.
But, overall lumayan keren sih, ngga heran
aja film ini dapet rating 8.3 di IMDb.com. Film Marvel yang nyambung-nyambung
dengan ini selanjutnya adalah The Avengers: Age of Ultron dan itu masih lama
banget yakni tahun 2015. Tapi jangan khawatir, masih ada X-Men: Days of Future
Past dan Guardians of the Galaxy buat ngisi kekosongan waktu. Happy watching,
everyone! J
Rate 8.5/10
P.S.: Marvel
fans won’t go anywhere before the credit title ends. Pasti ada extra scene, dan
extra scene ini tentu saja merujuk pada The Avengers: Age of Ultron di 2015 mendatang.
Captain
America
Sci-fi - Action – Adventure
136 minutes
Sci-fi - Action – Adventure
136 minutes
Director(s) : Joe and Anthony Russo
Production Co : Marvel Studios and Entertainment
Released : 2rd April 2014 (Indonesia)
Production Co : Marvel Studios and Entertainment
Released : 2rd April 2014 (Indonesia)
Picture sources:
http://www.actionfigurepics.com/wp-content/uploads/2013/10/Captain-America-the-Winter-Soldier-trailer.jpg retrieved 5th April 2014
http://www.cfox.com/uploads/contest/2872/captainamerica252ebf76418156-11_810_400_width.jpg retrieved 5th April 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar