Kamis, 03 April 2014

#FoodSpot #5: Roemah Kopi

Evening, people!

Kalo nyebut Dago, seluruh penjuru Bandung bakal mikir ke kafe-kafe dan tempat makan kece dengan view keren seantero Bandung. Agak lebay juga sih sebenernya, hehe. Tapi seriusan deh, orang-orang luar kota kalo ke Bandung ngga afdol gitu kalo nggak nyari kulineran di Dago. Again, I’d like to share a culinary place here.

Selain jajaran kafe dan resto kece –sebut saja jajaran Cocorico, Sierra, Lisung, dsb--, ada juga jajaran lain yang letaknya di kanan jalan sebelum masuk ke Dago Reshort, namanya jalan Ranca Kendal. Tempatnya agak mencurigakan sih kalo dateng pertama kesana. Gimana engga, jalannya kecil gitu nggak tampak-tampak adanya tempat nongkong keren. But wait, kalo kesana terdapat sejumlah papan petunjuk kok biar nggak pada kesasar. Di jajaran itu ada beberapa tempat asik; diantaranya Boemi Joglo, Lentera, Coffee ... (lupa namanya, tapi tempatnya kecil namun kekinian gitu, semacam tempat cuma buat ngopi cantik doang), dan –yang bakal gue bahas-- Roemah Kopi.


Letaknya sebelah kiri jalan dan persis sebelah Lentera. Plangnya, walaupun kecil, tapi keliatan jelas kok. Begitu masuk, sepanjang mata memandang hanya ada interior kayu yang hampir memenuhi seantero kafe. Klasik namun kekinian banget. Walaupun pemandangan lampu-lampu kota Bandung nggak sekeren saat di Cocorico atau Lisung, tapi cukup lah untuk melepas penat sejenak. 




Unfortunately, pas dateng ngga bisa dapet sofa. Jadi kita nunggu bentar sambil nunggu-nunggu celah ada pengunjung yang segera enyah, hehe. Sambil nunggu, lumayan lah pesen Green Tea Sundae. Ya namanya juga orang Indonesia, nggak peduli mana appetizer, main course, and dessert, lol. Sekitar 5 menit kemudian yang dipesen dateng juga. 2 scopes of green tea ice cream with whipcream and Chocolatos. Karena penggemar green tea, rasanya sih enak (banget), cuma porsinya aja yang kurang. Tambah 3 skop lagi lah, bangkrut bangkrut dah itu tempat, hahaha.



Pas es krim habis, pengunjung sebelah memberi tanda-tanda akan enyah dengan meminta bill pada waitress, dan akhirnya kami pun pindah kesana dengan spot yang jauh lebih nyaman dari yang sebelumnya. Langsung deh order makan karena udah laper dan masuk jam makan malem pula. I chose Tenderloin BBQ and Milk Shake Thai Tea (andalan dimanapun berada J)), sementara yang satu lagi pesen Beef Cordon Bleu dan Milkshake Oreo. Sekitar 10 menit kemudian, makanan datang.




What were we waiting for? Langsung tancap aja melahap makanan di depan mata, hehe. Tenderloin yang gue pesen enak, hanya sayangnya dagingnya agak keras dan dingin gitu. Mungkin udah di-grill, disimpen di piring dulu kali ya, ditinggal goreng kentang dan dressing salad. Sementara saladnya lumayan juga komposisinya; wortel, selada, buncis, kacang polong, dan jagung manis. Thai tea yang berlabel ‘with vanilla ice cream’, ternyata nggak pake ice cream as topping gitu, yang ada hanya pake whip cream biasa. Untungnya rasa thai tea-nya nggak gagal (what I’m afraid of as I mention before in the previous article). Sementara icip-icip punya sebelah, beef cordon bleu-nya enak banget, yang ini pake anget lagi. Rejeki dia kali ya, haha. Milk shake oreo-nya juga enak, pas banget. Overall, makanan kami dari segi rasa ya nggak mengecewakan lah ya.



Habis makan, lalu biasa lah anak muda kekinian, potret-potret dikit dulu. Tempatnya sih nggak begitu rame, karena weekdays kali ya. Jadi kita bisa santai dulu nggak diburu-buru enyah ama orang lain. Oh iya, kalo dari segi harga, Roemah Kopi ini masih setara dengan kafe-kafe di pusat kota Bandung. Nggak begitu mahal banget seperti Lentera –according to person beside me--, jadi lumayan lah untuk makan mahasiswa/i kayak kita sekali-sekali, hehe.


And finally, I rate 7.5/10 for Roemah Kopi.


P.S.: Thanks for taking me to this place. J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar