Sabtu, 11 Oktober 2014

#MovieCorner #21: Annabelle

Warning! Spoiler alert!

The first terror in this fall, who’s in?

Siapa yang tak tahu film horror-thriller yang rilis tahun lalu, berjudul The Conjuring? Diadaptasi dari kisah nyata, film yang mengisahkan tentang teror sebuah boneka yang dirasuki oleh setan dan menghantui sebuah keluarga ini memang cukup sukses mengguncang hampir seluruh dunia. Tak heran, rating-nya di website film terkemuka IMDb bisa mencapai angka 7.5, sebuah angka yang dinilai cukup tinggi. Melihat angka tersebut, rumah produksi yang menggarap film tersebut kemudian memenuhi keinginan para fans dengan membuat film franchise yang judulnya diambil dari nama boneka horor tersebut, Annabelle.


Annabelle sendiri bercerita tentang asal usul boneka berhantu dari film The Conjuring. Dikisahkan bahwa pada awal tahun 1970, terdapat sepasang suami-istri dimana sang istri, Mia (Annabelle Wallis) sedang dalam kondisi hamil tua, dan sang suami, John (Ward Horton), memberinya sebuah hadiah berupa boneka klasik, karena Mia senang mengoleksi boneka macam tersebut, dan terlebih lagi Mia telah mencari boneka tersebut sejak lama. Malam harinya, terjadi insiden pembunuhan tetangga mereka oleh anak kandungnya sendiri, yang bernama Annabelle Higgins. Selain membunuh kedua orangtuanya, Annabelle, dan juga kekasihnya, juga ingin membunuh Mia dan John, dengan alasan mereka adalah anggota sekte pemuja setan yang harus membunuh untuk tujuan pengorbanan pada iblis. Tujuan Annabelle dan kekasihnya tak terlaksana karena mereka akhirnya ditembak di tempat oleh polisi yang datang ke tempat kejadian. Darah dari Annabelle menetes ke boneka yang baru di hadiahi oleh John, dan sejak itu boneka tersebut meneror John, Mia, juga Leah, putri mereka yang baru lahir.


Diarahkan oleh John R. Leonetti, Annabelle nampaknya tak cukup memuaskan dahaga penonton akan suasana horror-thriller yang tersaji disana, terutama bagi para fans The Conjuring. Terbukti, dari skor yang diperoleh, film ini hanya mampu mencapai angka 6.1 saja, cukup jauh dengan rating yang diperoleh The Conjuring.

Begun from the story, film ini dirasa cukup lambat, baik dalam hal penyuguhan story twist, dan juga dalam hal menyajikan sajian horror yang apik. Berbeda dengan The Conjuring yang ketegangannya dirasa cukup intens dengan suasana horror yang seakan tak berhenti seketika, Annabelle ini justru kebalikannya. Suasana tegang hanya disuguhkan di beberapa momen tertentu tanpa memberikan efek berkepanjangan. Hal tersebut ditambah dengan ending yang kurang ‘greget’, and it made me questioningThat’s all?’. Namun, untuk hal momen mengejutkan, Annabelle juga patut mendapat pujian. Kehadiran sosok teror disana beberapa kali memang tak disangka-sangka, and I give it a thumb.


Secara visual dan sinematografi, Annabelle memiliki kekurangan di sisi dark tone, sehingga menimbulkan kesan kurang seram. Entah karena beberapa scene dilakukan di ruang terbuka, I feel like it is not horror at all. Tak hanya itu, di beberapa situasi dalam rumah (karena sebagian besar adegan memang berada di dalam rumah), kadang terang-gelap juga dirasa kurang diperhitungkan sehingga beberapa suasana masih terlihat terlalu terang untuk sebuah film bernuansa horor yang (seharusnya) menonjolkan kesan gothic.


Dan, soal karakterisasi, unfortunately Annabelle Wallis didn’t make it. Sorry to say, tapi akting Wallis, yang berperan sebagai Mia, dan notebane memiliki peranan besar di film tersebut, cukup payah di beberapa scene. I saw Wallis as the woman who act like she was affraid, not as a woman who was affraid, and it is such a pitty. Peran Evelyn di film tersebut juga masih terlalu muda untuk ukuran seorang ibu yang seharusnya memiliki anak seusia Mia, I was thinking about Oprah who fit to the role, hehe.

Well, it such a bad execution of a great expectation, sorry (again) to say.


Rate: 6/10

Annabelle
Horror - Thriller
98 minutes

Director              : John R. Leonetti
Production Co  : New Line Cinema, Evergreen Media Group
Released              : 3rd October 2014 (Indonesia)

Information and picture sources:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar