Warning! Spoiler
alert!
The battle
of the apes is hitting San Fransisco, who’s in?
Satu lagi film action dengan tense yang
tinggi selain Transformers 4 dihadirkan untuk meramaikan musim panas
2014 ini. Yep, apalagi kalau bukan Dawn
of the Planet of the Apes.
Film ini bercerita tentang kelanjutan hidup
para kera setelah 10 tahun pasca menyebarnya virus Simian Flu yang menyebabkan punahnya umat manusia di bumi, sementara
para kera terus tumbuh dan bertambah. Dipimpin oleh kera cerdas bernama Caesar
(Andy Serkis) yang pernah dijadikan bahan percobaan dan awal mula penyebaran simian flu, ia memimpin kelompoknya yang
bertempat tinggal di Muir Woods, San
Fransisco Utara, dengan arif dan bijaksana. Para kera yakin bahwa bangsa manusia
telah punah, sebelum mereka bertemu dengan sekelompok kecil manusia yang dipimpin
oleh Malcolm (Jason Clarke) yang ingin memperbaiki bendungan di wilayah tempat
tinggal para kera untuk menyokong kehidupan sejumlah umat manusia yang selamat dari penyebaran virus simian flu, dibawah pimpinan Dreyfus (Gary Oldman). Ketegangan dimulai ketika Koba
(Toby Kebbell), kera terpercaya Caesar, yang tidak pernah percaya dan selalu berburuk sangka pada manusia
karena luka di masa lampau sehingga ia terus mencari kesalahan dan berusaha memerangi manusia untuk membalaskan dendam masa lalunya. Pada akhirnya, perang
antara manusia dan kera tidak bisa dihindarkan.
Sekuel lanjutan dari film pertamanya yang berjudul
Rise of the Planet of the Apes ini bisa dikatakan sebagai merupakan pemuas
dahaga ber-tense tinggi akan ekspektasi
penonton terhadap film pertamanya. Tak heran, penonton yang terdaftar dalam IMDb.com memberikan nilai 8.6 untuk film
keduanya ini, cukup jauh ratingnya
dengan film pertamanya yang hanya mencapai angka 7.6 saja.
Banyak hal yang ditonjolkan oleh sang
sutradara, Matt Reeves, sehingga film ini layak mendapat acungan jempol,
diantaranya; pertama, Matt membuat twist
satu ke twist yang lain dengan apik.
Ia mengantarkan naik-turunnya klimaks dalam konflik dengan cukup teratur dan
tidak terburu-buru sehingga membuat cerita ‘aman’. Tense yang ia buat di setiap konflik dirasa tepat pada waktunya,
sehingga membuat penonton tidak terlena dengan rasa ‘aman’ dalam cerita yang
mengekor pada kebosanan, melainkan terus
memberikan rasa tegang berkala.
Selain itu juga penokohan para kera cerdas
yang tidak terkesan ‘maksa’. Semua karakter kera, terutama karakter utamanya,
dibuat se-natural mungkin namun
mendekati manusia yang kadang membuat penonton lupa bahwa mereka menonton
tingkah laku binatang, bukan manusia. Hal itu membuat emosi karakter mudah
dimengerti sehingga alur cerita mudah dipahami.
Dalam hal visual-audio
effect, this movie has pretty much good! Apalagi dalam hal peletakkan karakter-karakter
kera yang unbelievably awesome. Melihat
teknologi motion capture yang semakin
bagus dari satu film ke film lain saat ini, Dawn of the Planet of the Apes adalah
salah satunya yang mengaplikasikannya tanpa cela. Efek yang sedemikian bagusnya
membuat keberadaan mereka serta perang yang disajikan semakin nyata di mata
penonton.
Sayangnya, dari sekian banyak adegan yang
disajikan begitu hebatnya, Matt masih menyediakan sedikit slot untuk wasted scenes di pembangunan konflik
dalam film yang tidak begitu berpengaruh pada kemenarikan dan kelangsungan
cerita. But, it’s okay, hanya sedikit
saja kok di bagian tengan dan tigaperempat menuju akhir film.
Rate: 8.5/10
Dawn
of the Planet of the Apes
Action – Drama – Science Fiction
130 minutes
Action – Drama – Science Fiction
130 minutes
Director : Matt Reeves
Production Co : Chernin Entertainment, 20th Century Fox
Production Co : Chernin Entertainment, 20th Century Fox
Released : 11st of July 2014
(Indonesia)
Information and picture sources:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar