Well,
Divergent. Who have seen it?
Kalo liat-liat rate di IMDb.com, Divergent sedang jadi primadona nih dengan
menduduki puncak box office Amerika. Film
ber-genre science fiction action ini sebenarnya
adalah adaptasi dari novel distopia remaja yang juga menjadi best-seller berjudul sama karya novelis
Amerika, Veronica Roth, dan diterbitkan tahun 2011. Tahun 2012, Neil Burger
yang ditunjuk menjadi sutradara oleh Summit Entertainment langsung menggarap
proyek pengerjaan filmnya. Tanggal 21 Maret 2014 kemarin adalah tanggal resmi
rilis Divergent serempak di seluruh dunia.
Divergent sendiri menceritakan tentang dunia
masa depan yang memiliki sistem dengan membagi masyarakatnya menjadi lima
golongan atau faksi, guna menjaga perdamaian di dunia. Kelima faksi itu bernama
Dauntless (para pemberani), Erudite (para ilmuwan dan pemikir), Candor (para
orang jujur), Abnegation (orang-orang yang tidak mementingkan dirinya sendiri
), dan Amity (para pecinta damai). Beatrice Prior (Shailene Woodlay), sang
pemeran utama, adalah seorang remaja perempuan yang terlahir dari keluarga
berfaksi Abnegation. Karena umurnya sudah menginjak 16 tahun, ia diharuskan
untuk mengikuti tes kemampuan untuk menentukan akan hidup di faksi mana ia
nantinya. Ternyata ia termasuk dalam golongan ‘divergent’, yaitu orang dengan
karakteristik faksi lebih dari satu. Beatrice cocok dalam faksi Abnegation,
juga Erudite dan Dauntless, dan itu adalah hal yang dilarang oleh semua faksi.
Tori (Maggie Q), orang yang memberikan tes pada Beatrice, berusaha
melindunginya dengan menyuruhnya pulang dan jangan memberitahu siapapun tentang
hasil tes yang sebenarnya termasuk pada keluarganya sendiri. Pada hari
pemilihan, Beatrice masuk ke dalam faksi Dauntless karena ia memilihnya, dan
itu menyebabkan ia harus berpisah dari orang tua dan Caleb (Ansel Elgort),
kakaknya yang juga lebih memilih faksi Erudite daripada Abnegation. Beatrice
lalu mengganti namanya menjadi Tris dan harus mengikuti serangkaian tes uji
coba, dan bila ia gagal, ia akan menjadi orang non-faksi. Di Dauntless Pit-lah,
Tris kenal dengan salah satu seniornya, yaitu Four (Theo James). Four yang
awalnya bersikap jutek kepada Tris dan semua juniornya itu akhirnya jatuh cinta
juga dengan Tris setelah melewati beberapa kesempatan bersama (tjiye...), dan
ternyata Four itu adalah Tobias Eaton, anak dari Marcus, pemimpin Abnegation
yang mendidik anaknya dengan cara keras dan kasar. Cerita bergulir pada Tris
yang semakin dekat dengan Four, Tris yang akhirnya menyadari bahwa Erudite
dibawah pimpinan Jeanine (Kate Winslet) berusaha merebut kekuasaan dari
Abnegation, Four yang ternyata juga seorang divergent sama seperti dirinya,
kedua orangtuanya meninggal dalam pertarungan melawan Erudite dan Dauntless,
dan berakhir di kereta yang membawa mereka yang tersisa menuju Amity dengan
kepasrahan akan menjadi orang-orang non-faksi.
Secara kasar, Divergent ini mirip-mirip gitu
lah ceritanya dengan The Hunger Games karya Suzzane Collins. Kemiripannya antara
lain terletak pada pemerintahan masa depan yang diatur dan dirombak ulang sangat
berbeda dari masa sekarang akibat dari konflik atau perpecahan. Faksi-faksi
dalam Divergent mengingatkan gue pada distrik-distrik di The Hunger Games.
Kemudian peran utama kedua filmnya sama-sama perempuan, Katniss dan Tris. Terus
juga peran antagonis kedua film sama-sama dari pihak pemerintahan (sebenernya
ini udah biasa sih, hehe). Lalu, kalo diperhatikan secara cermat, perawakan
Katniss dan Tris itu satu tipe. Bukan tipe kurus cantik ala-ala model Victoria,
tapi model badan yang berisi dan siap tempur (ya iya lah namanya juga film
action :p). Kemudian, si peran utama dipisahkan dari keluarga sebelum menuju
pertempuran masing-masing, dibuktikan oleh Katniss yang menjadi relawan untuk
menggantikan adiknya di The Hunger Games dan Tris yang memilih untuk menjadi
seorang Dauntless dan berpisah dengan keluarganya. Ya begitulah, there are so many similarities between both
if them. Coincidence? Or they intend to reveal the fact(s) of system in
society?
Secara keseluruhan, gue bilang film ini lumayan
keren sih, even I don’t read the book yet.
Ide tentang faksi itu sama sekali nggak mampir di otak gue selama ini hingga
film ini muncul. Bisa dibilang Neil Burger mengemasnya dengan apik dan epic. Gue ngga bisa bilang seberapa
mirip film dengan novelnya karena gue belum baca, so sorry for that, tapi yang pasti visualisasinya bagus. I mean, even I don’t read the book, I can
understand the plot of the story and where it will go. And that’s the bad,
karena mudah dimengerti, jadi gampang ditebak deh kemana ceritanya akan
berjalan. Apalagi kisah cintanya Four dengan Tris, ketebak banget kayak FTV,
hehe. Nah, yang ngga ketebak malah gimana cerita keduanya akan berlanjut. I’ll
be patiently waiting to watch Insurgent.
Lumayan lah buat tontonan akhir pekan, kalo
takut ama film darah-darah ala The Raid macem gue, Divergent juga bisa jadi
tontonan bagus. Happy watching! J
Rate: 8/10
P.S.:
Gantengan Eric alias Jai Courney daripada Four (Theo James). Lagian kenapa ngga
Alexander Ludwig aja sih yang jadi Four? :p
Divergent
Science - Fiction - Action
139 minutes
139 minutes
Director : Neil Burger
Production : Summit Entertainment, Lionsgate
Released : 21st March 2014 (Indonesia)
Production : Summit Entertainment, Lionsgate
Released : 21st March 2014 (Indonesia)
Picture source:
http://www.divergentlife.com/2013/09/new-divergent-character-stills-on.html retrieved on 28th March 2014
http://www.hypable.com/2013/11/12/divergents-main-poster-released-tris-and-four-are-high-atop-chicago/ retrieved on 28th March 2014
http://www.teen.com/2013/09/23/movies/divergent-movie-tris-four-posters/ retrieved on 28th March 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar