Kali ini aku akan bahas salah satu sajian mie
yang terbilang cukup laris di Bandung. Namanya Mie Merapi. Pertama kenal resto
ini dari akun kuliner terkenal di Bandung, @Kuliner_Bandung. Akun tersebut
gencar sekali mempromosikan kuliner-kuliner kece di Bandung dan salah satunya
Mie Merapi ini. Katanya, walaupun sajian utamanya mie, tapi mie ini sama sekali
ngga dekat dengan image mie-mie
Jepang sebangsa ramen atau sebagainya. Mie ini lebih mengusung rasa Indonesia
dengan cita rasa yang kaya akan rempah-rempah khas dalam negeri.
Mie Merapi ini terletak di Jalan Pahlawan No.
24 Bandung ini cukup mudah dicari karena letaknya yang persis di pinggir jalan
(ya iya lah, mana ada yang letaknya di tengah jalan. Maksudnya ngga mesti masuk
gang-gang gitu deh buat mencapainya). Mie Merapi ini gencar banget
mempromosikan menunya lewat Twitter, dengan akun @MieMerapi. Bagi yang
bertanya-tanya kenapa Merapi, mungkin jawabannya adalah karena resto ini
mengusung cita rasa pedas sebagai andalannya, seperti yang kita tau bahwa
makanan pedas sedang jadi primadona akhir-akhir ini.
Saat kami datang, suasananya sedang tidak
terlalu ramai. Tempatnya cukup cozy dan luas, dengan interior yang kekinian.
Tempat makannya dibagi menjadi dua; dalam dan luar. Aku memilih duduk di dalam
demi bebas sejenak dari suara kendaraan di jalan.
Tak lama, salah satu
pelayan dengan ramahannya memberikan kami list menu. Terdapat beberapa macam
mie sebagai menu utama dan andalan. Selain itu juga ada nasi, dan ceker yang notabene
sedang booming. Setelah menelusuri menu, terpilihlah beberapa diantaranya: Mie
Ceker Merapi level 6, Katsu dan Es Teh Manis pesanan bang Adit, dan Cekew Kwah
Kare level 3, Sosis, dan Capuccino pesananku. Kecewa karena kehabisan Milkshake
Green Tea dan Dorokdok. :p
Beberapa menit kemudian menu pesanan kami
datang, cepet banget ngga sampe 10 menit. Ceker kuah kare pesananku lumayan
enak. Kuah kare yang hangat dan pedas cocok banget buat ngisi perut sore-sore
dan berangin gitu. Mie pesanan Adit juga enak, mienya empuk banget. Dapet
bocoran katanya mienya itu bikin sendiri, bukan mie kuning yang beli di pasar
gitu deh. Kurangnya sih paling ada dua: 1. Capuccino yang aku pesan kurang ‘greget’,
agak hambar karena kebanyakan air. 2. Sosis juga disajikan dingin, kayaknya
enak kalo diangetin lagi. Selebihnya ngga masalah deh.
I rate 7.8/10 for Mie Merapi.
Berniat coba?
Mungkin kamu bisa cek timeline-nya terlebih dahulu untuk informasi tambahan. Selamat mengeksekusi. J
manteeeeeeeeeeeep
BalasHapuspedes banget tuh kudu ditemenin sama teh ini http://goo.gl/tsK02S
BalasHapus