Evening, people!
Kalo nyebut Dago, seluruh penjuru Bandung
bakal mikir ke kafe-kafe dan tempat makan kece dengan view keren seantero Bandung. Agak lebay juga sih sebenernya, hehe.
Tapi seriusan deh, orang-orang luar kota kalo ke Bandung ngga afdol gitu kalo
nggak nyari kulineran di Dago. Again, I’d
like to share a culinary place here.
Selain
jajaran kafe dan resto kece –sebut saja jajaran Cocorico, Sierra, Lisung,
dsb--, ada juga jajaran lain yang letaknya di kanan jalan sebelum masuk ke Dago
Reshort, namanya jalan Ranca Kendal. Tempatnya agak mencurigakan sih kalo dateng pertama kesana. Gimana
engga, jalannya kecil gitu nggak tampak-tampak adanya tempat nongkong keren.
But wait, kalo kesana terdapat sejumlah papan petunjuk kok biar nggak pada
kesasar. Di jajaran itu ada beberapa tempat asik; diantaranya Boemi Joglo,
Lentera, Coffee ... (lupa namanya, tapi tempatnya kecil namun kekinian gitu,
semacam tempat cuma buat ngopi cantik doang), dan –yang bakal gue bahas-- Roemah
Kopi.
Letaknya
sebelah kiri jalan dan persis sebelah Lentera. Plangnya, walaupun kecil, tapi
keliatan jelas kok. Begitu masuk, sepanjang mata memandang hanya ada interior
kayu yang hampir memenuhi seantero kafe. Klasik namun kekinian banget. Walaupun
pemandangan lampu-lampu kota Bandung nggak sekeren saat di Cocorico atau
Lisung, tapi cukup lah untuk melepas penat sejenak.
Unfortunately, pas dateng ngga bisa dapet sofa. Jadi kita nunggu bentar sambil
nunggu-nunggu celah ada pengunjung yang segera enyah, hehe. Sambil nunggu,
lumayan lah pesen Green Tea Sundae. Ya namanya juga orang Indonesia, nggak
peduli mana appetizer, main course, and dessert, lol. Sekitar 5 menit kemudian
yang dipesen dateng juga. 2 scopes of
green tea ice cream with whipcream and Chocolatos. Karena penggemar green
tea, rasanya sih enak (banget), cuma porsinya aja yang kurang. Tambah 3 skop
lagi lah, bangkrut bangkrut dah itu tempat, hahaha.
Pas es krim
habis, pengunjung sebelah memberi tanda-tanda akan enyah dengan meminta bill
pada waitress, dan akhirnya kami pun pindah kesana dengan spot yang jauh lebih
nyaman dari yang sebelumnya. Langsung deh order makan karena udah laper dan
masuk jam makan malem pula. I chose
Tenderloin BBQ and Milk Shake Thai
Tea (andalan dimanapun berada J)), sementara yang satu lagi
pesen Beef Cordon Bleu dan Milkshake Oreo. Sekitar 10 menit kemudian, makanan
datang.
What were we waiting for? Langsung tancap aja melahap makanan di depan
mata, hehe. Tenderloin yang gue pesen enak, hanya sayangnya dagingnya agak
keras dan dingin gitu. Mungkin udah di-grill,
disimpen di piring dulu kali ya, ditinggal goreng kentang dan dressing salad. Sementara saladnya
lumayan juga komposisinya; wortel, selada, buncis, kacang polong, dan jagung
manis. Thai tea yang berlabel ‘with
vanilla ice cream’, ternyata nggak pake ice
cream as topping gitu, yang ada hanya pake whip cream biasa. Untungnya rasa
thai tea-nya nggak gagal (what I’m afraid
of as I mention before in the previous article). Sementara icip-icip punya
sebelah, beef cordon bleu-nya enak banget, yang ini pake anget lagi. Rejeki dia
kali ya, haha. Milk shake oreo-nya juga enak, pas banget. Overall, makanan kami
dari segi rasa ya nggak mengecewakan lah ya.
Habis makan,
lalu biasa lah anak muda kekinian, potret-potret dikit dulu. Tempatnya sih
nggak begitu rame, karena weekdays kali ya. Jadi kita bisa santai dulu nggak
diburu-buru enyah ama orang lain. Oh iya, kalo dari segi harga, Roemah Kopi ini
masih setara dengan kafe-kafe di pusat kota Bandung. Nggak begitu mahal banget
seperti Lentera –according to person
beside me--, jadi lumayan lah untuk makan mahasiswa/i kayak kita
sekali-sekali, hehe.
And finally, I rate 7.5/10 for Roemah Kopi.
P.S.: Thanks for taking me to this place. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar